Judul : ibuk,
Penulis : Iwan Setyawan
Penerbit :
Gramedia
Tahun Terbit : Juni
2012
Jumlah Hal. : 291
hal
Nah...kamu mau gak hidup susah sama aku. Kita, hidup berdua.
Di sinilah buku ini dimulai. Tinah yang nantinya akan
berperan sebagai ibuk dalam novel ini dilamar oleh Sim si sopir angkot di kota
Batu. Mereka menikah dengan berbekal keberanian untuk
menjalani hidup bersama. Ibuk dikarunai 5 orang anak, 4 putri dan 1 putra,
yaitu sang penulis sendiri. Mereka bertujuh hidup dalam kesederhanaan, tak
jarang ibuk harus menggadaikan barang-barang yang mereka miliki agar dapur
tetap mengepul.
Dapur ini penuh dengna jelaga.hidup ini mungkin akan penuh jelaga juga.
Tapi anak-anakku lah yang akan memberi warna terang dalam hidupku. Ini hartaku.
Dan kini saatnya, semua yang telah keluar dari rahimku bisa hidup bahagia. Tanpa jelaga.
Bagaikan sumpah yang telah dihujamkan kuat-kuat di dalam
hati ibuk dan bapak, mereka berjuang mati-matian untuk memberikan pendidikan
yang terbaik, dan apapun yang terbaik bagi anak-anak mereka. Ibuk tidak mau
kalau anak-anaknya kelak tidak tamat SD seperti dirinya dulu. Karena itulah ia
berjanji kepda dirinya sendiri untuk mengentaskan anak-anak mereka. Walaupun harus
hidup dengan sederhana, walaupun hidup mereka susah, dengan cobaan yang datang
silih berganti, dengan menjadi seorang
pengatur keuangan keluarga yang luar biasa, ibuk akhirnya mampu membuat
anak-anaknya sukses.
Buk, jangan nangis lagi ya. Kalau Bayek sudah besar, Bayek janji akan membahagiakan
Ibuk. Bayek janji, ikrar Bayek dalam hati.
Nah, karena buku ini sebagian besar juga berkisah tentang Bayek,
inilah janji yang telah dipatri dalam hatinya hingga ia dewasa. Melalui jalur
PMDK, Bayek yang mengecap bangku kuliah di IPB. Walaupun harus menjual angkot
yang mereka miliki tapi Bayek tetap kuliah di IPB dan akhirnya menjadi lulusan
terbaik dari jurusannya. Setelah lulus, ia bekerja di Jakarta, ia bekerja tak
kenal lelah, ia berjuang untuk membahagiakan keluarganya di Batu sepertinya
janjinya dalam hati. Karena itu, tiap bulan ia tak luput mengirim uang untuk
keluarga di Batu. Tiga tahun kemudian ia akhirnya mendapat tawaran bekerja di
New York. Ia pun bekerja dengan sekuat tenaga hingga akhirnya mendapatkan
penghargaan “Employee of the Month”
di sana. Tak hanya itu, ia akhirnya menjadi Director
Internal Client Manajement di sana. Dari hasil kerja kerasnya di New York
ia dapat menyejahterakan dan membahagiakan keluarganya. Tak hanya bapak dan
ibuk tapi juga saudara-saudaranya. Bayek
benar-benar bisa menunaikan janjinya dulu.
Bagi yang mau baca novel ini harap siapkan tissu
sebanyak-banyaknya, karena novel ini benar-benar menyentuh hati. Apalagi bagi
yang hidup dalam kekurangan. Benar-benar bagus. Apalagi bahasanya yang sangat
mengalir dan dibumbui dengan dialek Jawa Timur, membuat novel ini sangat
mengundang untuk di baca. Bagi Anda yang ingin tahu besarnya perjuangan seorang
ibuk, dan tentang kehangatan dan kebersamaan dalam keluarga, bacalah novel ini!