Penulis : Tere Liye
Penerbit : Republika
Tahun terbit : Oktober 2011
Tebal halaman : vi+351 hal
Buku ke-3 dari serial anak mamak in bercerita tentang kehidupan masa kecil Pukat, anak ke-2 dari mamak Nur. Kehidupan Pukat yang masih duduk di kelas 5 diceritakan dengan sangat menarik. Pukat yang disebut sebagai anak yang pintar di keluarga ini memang selalu dianggap paling pintar baik di kelas maupun di masyarakat. di kelas, ia selalu bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari Pak Bin, sedang diluar sekolah pun sejatinya ia memang anak yang pintar. Ini terlihat pada saat ia berusaha menangkap perampok kereta yang ia tumpangi, dimana perampokan itu dilakukan dengan profesional. Selain itu, ia selalu bermain teka-teki dengan Wak Yati, ini bukan teka-teki biasa, tapi teka-teki yang mengandung arti yang dalam, yang butuh pemikiran, hingga pada akhirnya ia mendapat teka-teki yang bertahun-tahun sulit ia pecahkan. Namun tentu saja ia dapat memecahkan teka-taki tersebut walaupun wak yati sudah meninggal.
Hal yang membuat saya senyum-senyum sendiri saat membaca buku ini adalah saat membaca tentang cinta monyet Raju. Betapa dahsyatnya cinta, hingga membuat Raju yang suka bolos sekolah jadi rajin sekali untuk sekolah :D
Helain itu, buku ini juga menceritakan prosesi membuka hutan untuk dijadikan ladang pertanian. hal yang biasa dilakukan orang-orang di kalimantan/pun sumatra. Tentu saja, prosesi membuka lahan ini diwarnai dengan kenakalan Pukat juga Burlian.
Kisah yang sangat menarik dan sarat akan pengetahuan. Buku ini saling melengkapi dengan buku Burlian dan Eliana. Masih dengan bahasa khas yang digunakan bang Tere, buku ini sangat "mengundang" untuk dibaca.
0 komentar:
Posting Komentar